Latar belakang: Dehidrasi merupakan gangguan keseimbangan cairan yang banyak terjadi pada seseorang yang beraktivitas di lingkungan panas dalam waktu yang lama. Industri pembuatan tempe di Kelurahan Lamper Tengah Semarang menggunakan media perebusan tong berukuran besar yang menyebabkan suhu dan kelembaban udara menjadi tinggi. Sebanyak 2 pekerja industri mengalami dehidrasi. Pekerja sering mengonsumsi kopi dan teh daripada air putih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perilaku konsumsi air putih, suhu udara, dan kelembaban udara dengan tingkat dehidrasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dipilih menggunakan teknik total sampling sebanyak 33 responden. Pengambilan data perilaku konsumsi air putih menggunakan kuesioner, suhu dan kelembaban udara menggunakan alat thermohygrometer, dan tingkat dehidrasi menggunakan skor warna urine. Analisis data penelitian menggunakan chi-square. Hasil: Sebanyak 51,5% pekerja mengalami dehidrasi berat. Perilaku konsumsi air putih (p-value=0,033), suhu udara (p-value=0,004), dan kelembaban udara (p-value=0,015) memiliki hubungan dengan tingkat dehidrasi. Kesimpulan: Perilaku konsumsi air putih, suhu udara, dan kelembaban udara berhubungan dengan tingkat dehidrasi pada pekerja industri pembuatan tempe di wilayah Kelurahan Lamper Tengah Semarang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023