Fenomena swabakar akan menurunkan kualitas dan kuantitas batubara yang menyebabkan kerugian ekonomi, sosial, dan lingkungan. Swabakar tersebut dicirikan oleh peningkatan temperatur secara perlahan sampai maksimum dan turun kembali melalui tahapan pemanasan dan pengeringan, devolatilisasi dan pirolisis, dan pembakaran arang. Tujuan penelitian mempelajari pola hubungan antara temperatur swabakar terhadap pembentukan emisi gas metana di temporary stockpile Banko Barat. Metode yang digunakan adalah survei lapangan pada hotspot swabakar di temporary stockpile Banko Barat dengan mengambil data temperatur swabakar dan emisi gas metana sebanyak 46 data menggunakan purposive sampling. Hasil korelasi dan regresi menggunakan perangkat lunak SPSS Versi 22 menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara temperatur swabakar dengan pembentukan emisi gas metana dengan nilai R sebesar 0,916 dengan model persamaan kuadrat Y = -0,48 + 0,014 X + (-4,019 x 10-6) X2. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa temperatur swabakar memiliki pengaruh sangat yang kuat terhadap pembentukan pembentukan emisi gas metana pada swabakar batubara. Peningkatan temperatur yang sangat tinggi mencapai 1.742o C akan membentuk emisi gas metana sebesar 117.120 ppm. Usaha penanggulangan pembentukan emisi gas metana yang besar tersebut harus dilakukan dengan metode preventif pada swabakar batubara di temporary stockpile Banko Barat.
Copyrights © 2023