In Indonesia, mining companies play a crucial role in supporting government economic initiatives. Consequently, assessing their financial performance becomes vital to ensure their viability and contribution to national economic goals. This study investigates the financial performance of mining companies listed on the Jakarta Islamic Index (JII) from 2017 to 2020. Utilizing purposive sampling, financial statements for four companies were obtained from their official websites, the OJK (Financial Services Authority), and the IDX (Indonesia Stock Exchange). A one-way ANOVA test was employed to compare the financial ratios across these companies. The analysis focused on liquidity, activity, solvency, and profitability ratios. The findings reveal that PT. Adaro Energy Tbk (ANDRO) achieved the highest performance, meeting five out of ten industry standard ratios. PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM) and PT. Bukit Asam Tbk (PTBA) followed, each meeting four ratios. PT. Vale Indonesia Tbk (INCO) demonstrated the lowest performance, achieving only two industry standard ratios. This research contributes to the understanding of financial performance variations within the JII's mining sector, highlights areas for potential improvement, and offers valuable insights for investors and policymakers.==============================================================================================================ABSTRAK – Mengevaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar pada Jakarta Islamic Index. Di Indonesia, perusahaan pertambangan memiliki peran penting dalam mendukung inisiatif ekonomi pemerintah. Konsekuensinya, penilaian kinerja keuangan mereka menjadi vital untuk memastikan kelangsungan hidup dan kontribusi mereka terhadap tujuan ekonomi nasional. Penelitian ini menyelidiki kinerja keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2017 hingga 2020. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk memilih empat perusahaan pertambangan yang terdaftar di JII. Laporan keuangan perusahaan diperoleh dari situs web resmi mereka, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan IDX (Bursa Efek Indonesia). Analisis data menggunakan uji ANOVA satu arah untuk membandingkan rasio keuangan antar perusahaan, dengan fokus pada rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Adaro Energy Tbk (ANDRO) mencapai kinerja tertinggi, dengan memenuhi lima dari sepuluh rasio standar industri. Diikuti oleh PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang masing-masing memenuhi empat rasio. PT. Vale Indonesia Tbk (INCO) menunjukkan kinerja terendah, hanya mencapai dua rasio standar industri. Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas mengenai kinerja keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar di JII. Hasil penelitian ini dapat membantu investor dan pembuat kebijakan dalam mengambil keputusan terkait sektor pertambangan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024