This article investigates the relevance between Bugis culture values and Muslim Scholars’ views on gender issues in Bugis Quranic Interpretation by MUI of South Sulawesi. This research uses content analysis. Woman’s right to be public leader is not questioned as long it fulfills qualitative and functional criteria. In household affairs, a married couple is a partner with equal responsibilities. The concept of ‘iddah emphasizes on religious principle and the culture of self- esteem and purity. The inheritance distribution does not only relate to the right, but also responsibility in order to uphold justice. The expertise of Bugis Muslim scholars to link between Bugis values and its interpretation is not always explicit, some were identifiable implicitly and inherently. The Quranic and local values are two values integrated in giving solution to people. The Bugis people are inspiring to uphold value system and harmonious interaction system in organizing people. Social establishment through the manifestation of core values of culture and the Quranic principle becomes an effective strategy to maintain the identity of community with Islamic doctrine values. Artikel ini membahas relevansi antara nilai-nilai budaya Bugis dan pemikiran ulama Bugis mengenai isu-isu jender dalam Tafsir Berbahasa Bugis Karya MUI Sulawesi selatan. Kajian ini menggunakan pendekatan analisis isi. Hak kepemimpinan perempuan dalam ranah publik tidak dipersoalkan sepanjang memenuhi syarat kualitatif dan fungsional. Dalam rumah tangga, suami dan istri merupakan mitra dengan prinsip sepenanggungan. Konsep ‘iddah lebih menekankan prinsip agama dan budaya harga diri,dan makna kesucian. Pembagian harta warisan tidak hanya menyangkut hak melainkan juga tanggung jawab demi tegaknya keadilan. Kepiawaian ulama Bugis dalam merelevansikan nilai-nilai budaya Bugis dengan penafsirannya tidak selalu disebutkan secara ekplisit, sebagian diantaranya diketahui dari substansi penjelasannya secara implisit dan inheren. Kearifan Qurani dan kearifan lokal adalah integrasi dua nilai kearifan yang dapat memberikan solusi bagi masyarakat. Masyarakat Bugis dapat memberikan inspirasi bagi tegaknya tata nilai dan pola interaksi yang harmonis dalam menata masyarakat. Pembinaan masyarakat melalui pengejawantahan nilai-nilai utama kebudayaan dan prinsip Qurani adalah strategi yang efektif dalam rangka mempertahankan jati diri suku bangsa dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Copyrights © 2013