Selain maraknya integrasi nasional, korupsi, dan partai politik, otonomi daerah dan desentralisasi banyak dibicarakan di negeri ini. Otonomi daerah merupakan proses negara yang tidak akan pernah selesai dan niscaya akan terus mengalami modifikasi dan tidak akan pernah selesai. Mengetahui tren metode yang digunakan dalam artikel ilmiah juga menjadi pembahasan yang menarik. Tentunya dari sekian banyak penelitian yang dilakukan dapat dipastikan ada berbagai macam tantangan yang dihadapi dalam pengerjaannya. Terkadang dalam penelitian juga menyisakan pertanyaan yang masih belum terjawab. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tren dari topik dan tantangan serta mengumpulkan open question yang belum terjawab pada penelitian desentralisasi pada tahun 2017-2022. Analisis tren ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode systematic literature review dengan menggunakan Google Scholar sebagai sumber data. Hasil penelitian menunjukkan tren topik penelitian desentralisasi adalah “kebijakan, politik daerah dan pembangunan daerah”. Topik ini memiliki persantase masing-masing pembahasan tertinggi sebesar 19,2% dan 15,4%. Sedangkan topik penelitian paling rendah adalah “pariwisata, politik budaya, politik hukum, pemberdayaan masyarakat, manajemen sumber daya manusia” dengan persentase masing-masing sebesar 3,8%. Tren penggunaan metode dalam penelitian bidang desentralisasi adalah penggunaan metode “Kualitatif”. Metode ini memiliki penggunaan terbanyak dengan persentase sebesar 92,3%. Sedangkan tren penggunaan paling rendah adalah “kuantitatif” dengan persentase 7,7%. Tantangan yang dihadapi dalam kajian desentralisasi diantaranya adalah konflik vertikal, Lembaga reformasi dan ketidaksetaraan akses yang sebagian karena geografinya sebagai negara kepulauan dan perbedaan regional dalam infrastruktur dasar, kemampuan ekonomi, dan kebijakan pemerintah daerah.
Copyrights © 2022