Tanah endapan/lumpur dan tumbuhan air enceng gondok sebagai hasil normalisasi fungsi selokan, sungai dan waduk serta meningkatnya jumlah sampah organik menjadi masalah besar di daerah perkotaan. Di sisi lain dalam pengembangan pertanian perkotaan masyarakat membeli tanah taman dan kompos yang didatangkan dari luar kota. Penelitian bertujuab untuk melakukan kajian pemanfaatan bahan-bahan limbah organik yang selama sebagai beban yang merugikan menjadi media tanam dalam pengembangan pertanian perkotaan. Penelitian menggunakan percobaan faktorial dengan perlakuan faktor pertama adalah asal tanah endapan/lumpur perairan terdiri dari endapan/lumpur dari sungai, dari waduk, selokan jalan raya dan tanah taman sebagai pembanding. Perlakuan faktor dua adalah konsentrasi (jumlah) kompos dari sampah organik perkotaan yang terdiri dari konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan pembanding tanpa penambahan kompos. Hasil percobaan menunjukkan tidak ada interaksi antara perlakuan faktor pertama dan faktor kedua. Perlakuan asal tanah endapan/lumpur perairan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi, dan tanah endapan/lumpur dari selokan jalan raya merupakan media terbaik. Perlakuan penambahan kompos sampah organik perkotaan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi, dan konsentrasi 20% (v/v) merupakan perbandingan terbaik sebagai media tanam sawi. Tanah endapan/lumpur perairan dan kompos sampah organik perkotaan dapat dimanfaatkan sebagai media urban farming, sebagai pengganti tanah taman dan kompos yang selama ini didatangkan dari luar kota.
Copyrights © 2022