Terapi pengobatan COVID-19 dan antidiabetes dapat berpengaruh terhadap kadar gula darah puasa dan nilai SpO2. Penggunaan suplemen kesehatan dinilai mampu menjaga daya tahan tubuh pasien serta meningkatkan keberhasilan terapi pasien jika dilihat dari kriteria klinis dan hasil laboratorium pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan suplemen kesehatan terhadap keberhasilan terapi pasien COVID-19 dengan komorbiditas diabetes melitus tipe 2 di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Data diambil secara retrospektif melalui rekam medis pasien dengan diagnosa COVID-19 dan komorbid diabetes melitus tipe 2 di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada periode Juni-Desember 2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling, pada 53 sampel. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik koefisien kontingensi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan terbanyak suplemen kesehatan adalah Vitamin D 51 (32%), Zink 50 (31%) dan injeksi vitamin C (paten)29 (18%). Menurut kriteria klinis pasien meninggal sebesar 20 (38%), sembuh sebesar 17 (28%) dan belum sembuh sebesar 15 (28%). Pada metode analisis kontingensi, diperoleh nilai p 0,003 (p<0,005) dan nilai koefisien korelasi (r =0,805). Pasien dengan nilai akhir klinis GDP >126 mg/dl sebanyak 46 (87%), RR> 20x/menit sebanyak 39(74%) dan SpO2 normal sebanyak 34 (64%). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan secara klinis antara penggunaan suplemen kesehatan dengan keberhasilan terapi COVID-19 dengan komorbid diabetes mellitus tipe 2.
Copyrights © 2023