Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dalam hal pengembangan komoditas jagung. Hal ini juga didorong oleh kebutuhan jagung di dalam negeri yang tinggi. Meskipun secara umum Indonesia masih termasuk ke dalam negara pengimpor jagung, namun masih memiliki potensi untuk menjadi pemain global di dalam komoditas jagung. Penelitian ini menggunakan analisis tata kelola rantai nilai yang dipadukan dengan metode Export Product Dynamics (EPD) dan Revealed Comparative Advantage (RCA). Penelitian ini menemukan bahwa masih relatif rendahnya ekspor Indonesia disebabkan oleh tata kelola rantai nilai pada komoditas jagung yang kurang baik. Tipe tata kelola rantai nilai komoditas jagung Indonesia secara umum adalah tipe captive dengan ciri-ciri karakteristik kompleksitas yang tinggi (high), karakteristik kodifikasi yang tinggi (high), dan karakteristik kapabilitas yang rendah (low). Sementara itu, menurut analisis RCA, Indonesia memiliki keunggulan komparatif terhadap negara Singapura dan Philipina. Sementara itu menurut analisis EPD, pasar komoditas jagung Indonesia berada pada posisi Rising Stars di negara Philipina dan India. Negara-negara tersebut dapat menjadi target pasar ekspor, sejalan dengan usaha dalam proses peningkatan produksi dan produktivitas jagung di Indonesia.
Copyrights © 2023