Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi kasar di kalangan santri di Pondok Pesantren Darul Muhajirin. Faktor-faktor yang dianalisis meliputi faktor lingkungan, sosial, dan individu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara dan analisis dokumen. Analisis data yang digunakan dengan analisis teori frustasi-afresi yang dipelopori oleh Dollard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan, seperti kondisi asrama dan fasilitas pesantren, dapat memicu komunikasi kasar akibat frustrasi dan ketegangan. Faktor sosial, termasuk interaksi antar-santri dan norma sosial, juga berperan dalam membentuk komunikasi kasar. Faktor individu, seperti kepribadian dan keterampilan komunikasi, turut memengaruhi cara santri berkomunikasi. Penelitian ini memiliki implikasi penting dalam upaya mencegah dan mengatasi komunikasi kasar di pesantren serta mempromosikan komunikasi yang positif.
Copyrights © 2023