Belakangan ini kesehatan mental remaja memang menyita sorotan publik. Selaras dengan survei pada 2021 terakhir yang dilaksanakan oleh Indonesianational adolescent mental health survery (I-NAMS) menemukan bahwa satu dari tiga remaja (34.9%), setara dengan 15,5 juta remaja di indonesia memiliki satu masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Kemudian, satu dari dua puluh remaja (5,5%) yang setara dengan 2,45 juta remaja di indonesia memiliki satu gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Kegiatan psikoedukasi ini mengimplementasikan berdasarkan tahapan psikoedukasi HIMPSI (2010) yaitu ; 1. Melakukan Asesmen Menggunakan General Health Quisstionare (GHQ-30) 2. Melakukan Perancangan Program 3. Melakukan Implementasi Program 4. Melakukan Monitoring dan Evaluasi ProgramBerdasarkan hasil evaluasi secara kualitatif, peserta mengungkapkan bahwa materi telah dijelaskan secara jelas, detail, dan sangat berpengaruh bagi mereka, baik dari segi pengetahuan dan kesadaran diri mengenai kesehatan mental itu sendiri. Dari skor GHQ-30 yang sudah diberikan pada remaja, hasilnya juga menunjukkan bahwa psikoedukasi memberikan dampak positif untuk meningkatkan wawasan peserta mengenai kesehatan mental. Dengan adanya psikoedukasi ini, peserta dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan mental dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Copyrights © 2023