<![CDATA[Tempe menjadi makanan yang populer di Indonesia yang dimanfaatkan sebagai alternatif sumber protein nabati karena kandungan proteinnya yang tinggi. Dalam pembuatan tempe secara tradisional tanpa menggunakan teknologi kurang efektif karena suhu dan kelembaban yang tidak sesuai dengan kebutuhan pada saat proses fermentasi akan mengakibatkan pertumbuhan jamur pada tempe tidak sempurna dan waktu fermentasi menjadi lama yang berdampak pada hasil kualitas tempe menjadi kurang baik, sehingga mempercepat kerusakan pada tempe. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang suatu sistem yang dapat melakukan pengendalian dan pemantauan untuk menjaga kestabilan suhu dan kelembaban selama proses fermentasi tempe berbasis Internet of Things. Motode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Devolopment. Pada pengendalian sistem mengunakan mikrokontroler Arduino Mega dengan memanfaatkan sensor DHT22 akan menghasilkan keluaran menyalakan heater, fan, dan mist maker dan NodeMCU ESP8266 sebagai pengirim data ke smartphone melalui platform Thinger.io.Hasil penelitian ini adalah berupa alat inkubator yang dapat dilakukan pemantau suhu dan kelembaban melalui website. Hasil pengujian sensor DHT22 dengan persentase rata-rata error 1,2% untuk suhu dan 3,2% untuk kelembaban. Pada pengujian tampilan LCD dengan tampilan Thinger.io menghasilkan error tampilan 0% sehingga dapat dikatakan kemampuan Thinger.io untuk memantau suhu dan kelembaban berjalan dengan baik.Untuk pengujian fermentasi tempe dihasilkan waktu tercepat 22 jam dengan suhu antara 34° C – 35° C dan kelembaban 65 – 70% RH, sehingga dengan menggunakan inkubator frementasi dapat lebih cepat 18 jam dari pada metode konvensional.]]>
Copyrights © 2023
