Limbah kulit biji kopi dapat diolah menjadi kompos atau pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia yang dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman. Hasil analisis NPK limbah kulit biji kopi yang telah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu, diketahui bahwa dalam 100 g limbah kulit biji kopi mengandung Nitrogen sebanyak 0,47%, Fosfor 0,06%, dan Kalium 0,55%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada pemberian limbah kulit biji kopi. Kegunaan penelitian ini adalah dapat menjadi bahan informasi untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang dimulai pada bulan Juni-Agustus 2018. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan acak kelompok, dalam penelitian ini terdapat 8 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 3 tanaman, dengan demikian diperoleh 72 sampel tanaman dan masing- masing perlakuan terdiri dari P0 (Kontrol), P1 (50g), P2 (100g), P3 (150g), P4 (200g), P5 (250g), P6 (300g) dan P7 (350g). Penelitian ini terdapat 9 variabel pengamatan, yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), diameter batang (mm), panjang akar (cm), bobot segar tanaman (g), bobot kering tanaman (g), bobot segar akar (g) dan bobot kering akar (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah kulit biji kopi memberikan pengaruh terhadap parameter penelitian, kecuali pada panjang akar dan perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan 350g/polybag.
Copyrights © 2020