Produktivitas jagung belum mampu memenuhi permintaan dalam negeri sehingga impor masih dilakukan. Peningkatan produksi jagung merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan impor jagung. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai heritabilitas dan sifat-sifat yang dapat digunakan sebagai indikator seleksi secara tidak langsung untuk meningkatkan hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Screen House Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu Sulawesi Tengah, mulai Bulan Agustus sampai November 2019 Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari lima perlakuan genotip yaitu kultivar jagung marawola berjenis lanca, biasa, lei, gento dan pulut lokal, diulangi tiga kali dan tiap kultivar terdiri atas lima tanaman sehingga didapatkan 75 unit perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai heritabilitas yang diperoleh yaitu dari yang terendah sampai yang tertinggi. Nilai heritabilitas terendah terdapat pada parameter antosianin rambut dengan nilai 30,21 sedangkan nlai heritabilitas tertinggi terdapat pada parameter jumlah biji pertongkol dengan nilai 99,75. Jumlah biji pertongkol, diameter batang, tinggi letak tongkol, muncul malai, umur panen, hijau daun, muncul rambut, berat seratus biji, berat biji pertongkol, berat tongkol tanpa kelobot, berat tongkol dengan kelobot, panjang tongkol dengan kelobot merupakan sifat-sifat yang memiliki nilai heritabilitas tinggi, kadar antosianin rambut dengan tergolong sedang. Berat 100 biji memiliki koefisien korelasi positif dan tinggi terhadap berat tongkol tanpa kelobot sehingga sifat ini dapat digunakan sebagai kriteria seleksi secara tidak langsung untuk meningkatkan hasil tanaman jagung.
Copyrights © 2022