Jurnal Kreativitas PKM
Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023

Pelatihan dan Pembuatan Spal Sebagai Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting di Pekon Kanoman, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung

Mei Ahyanti (Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang)
Amrul Hasan (Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang)
Aprina Aprina (Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang)
Titi Astuti (Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang)
Gustop Amatiria (Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang)
Arie Nugroho (Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang)
Annasari Mustafa (Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2023

Abstract

ABSTRAK Stunting dapat terjadi karena penyakit infeksi terjadi secara berulang. Penyakit infeksi yang sering terjadi pada balita adalah diare. Sehingga fokus stunting dititikberatkan pada 2 titik yaitu pada bayi usia 6-11 bulan dan anak usia 12-23 bulan. Diare dapat terjadi karena sanitasi lingkungan yang tidak memadai. Upaya ini dilakukan dengan pengendalikan penyakit infeksi dengan memutuskan rantai penularan. Sarana sanitasi yang layak seperti jamban dan SPAL dapat memutus mata rantai penularan penyakit infeksi. Pengabdian bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan SPAL. Pelaksanaan kegiatan secara bergotong royong di Desa Kanoman Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, pada bulan Oktober 2023. Sasaran kegiatan adalah 10 keluarga yang meiliki balita stunting. Kegiatan diawali dengan pelatihan, keberhasilan pelatihan diukur dengan membandingkan hasil pretest dan posttest dan dianalisa menggunakan uji T. Hasil analisis mendapatkan ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta. Peningkatan pengetahuan peserta sebanyak 30 point, dan telah terbangun 10 unit SPAL sederhana sehat. Pemerintah akan meneruskan program STBM yang dituangkan dalam nota kerjasama dengan tim pengabdi. Kata Kunci: Limbah, SPAL, Stunting, STBM  ABSTRACT Stunting can occur because infectious diseases occur repeatedly. An infectious disease that often occurs in toddlers is diarrhea. So the focus on stunting is focused on 2 points, namely babies aged 6-11 months and children aged 12-23 months. Diarrhea can occur due to inadequate environmental sanitation. This effort is carried out by controlling infectious diseases by breaking the chain of transmission. Proper sanitation facilities such as latrines and SPALs can break the chain of transmission of infectious diseases. The service aims to increase community knowledge and skills in making SPAL. Carrying out activities in mutual cooperation in Kanoman Village, Semaka District, Tanggamus Regency, in October 2023. The target of the activity is 10 families who have stunted toddlers. The activity began with training, the success of the training was measured by comparing the results of the pretest and posttest and analyzed using the T test. The results of the analysis showed that there was a significant influence between training and increasing participants' knowledge and skills. The participants' knowledge increased by 30 points, and 10 simple healthy SPAL units were built. The government will continue the STBM program as outlined in a memorandum of cooperation with the service team. Keywords: Waste, SPAL, Stunting, STBM

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

kreativitas

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Nursing Public Health

Description

Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada ...