Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks). Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, dapat mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode deep back massage terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif di Klinik Pratama Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen “one group pre-post test design.” Variabel terikat adalah nyeri persalinan. Variabel bebas adalah deep back massage. Pengumpulan data menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Sampel adalah ibu bersalin kala I fase aktif yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nyeri persalinan sebelum dilakukan deep back massage sebesar 7,97 berada pada kategori nyeri berat terkontrol, rerata nyeri persalinan setelah dilakukan deep back massage sebesar 5,6 berada pada kategori nyeri sedang dan ada pengaruh pemberian deep back massage terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif dengan p value sebesar 0,001 < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian deep back massage terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif sehingga penerapan deep back massage merupakan salah satu terapi non-farmakologis sebagai bagian integral dalam memberikan perawatan dasar pertolongan persalinan. Kata kunci : persalinan, nyeri, massage, deep back massage
Copyrights © 2018