Masa remaja merupakan masa peralihan dimana pada masa ini remaja cenderung ingin mencoba hal-hal baru dan mudah terpengaruh oleh teman kelompoknya. Hal ini yang membuat remaja berisiko ke dalam penyalahgunaan NAPZA. Pengawasan orang tua merupakan hal utama yang sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko penggunaan NAPZA pada remaja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengawasan orang tua dengan risiko penggunaan NAPZA pada remaja di SMA Negeri 1 Ingin Jaya. Penelitian dilakukan pada tanggal 19 sampai 22 April 2017. Jenis penelitian descriptive correlative dengan teknik pengambilan sampel proportional stratified sampling berjumlah 66 responden. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terdiri dari 28 pernyataan yang dibagikan langsung kepada 66 responden. Penelitian ini menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian pengawasan orang tua berada pada kategori otoritatif sebanyak 59 responden (89,4%) dan risiko penggunaaan NAPZA berada pada kategori rendah sebanyak 36 orang (54,5%). Hasil pengolahan data hubungan pengawasan orang tua dengan risiko penggunaan NAPZA diperoleh nilai p-value 1,00, sehingga menunjukkan H0 diterima yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan orang tua dengan risiko penggunaan NAPZA pada remaja di SMA Negeri 1 Ingin Jaya. Disarankan kepada pihak sekolah agar dapat mensosialisasikan mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA terhadap siswa dan khususnya untuk siswa agar dapat mengatasi permasalahan dan tekanan hidup tanpa menggunakan NAPZA. Selanjutnya untuk orang tua diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai moral dan spiritual dalam diri anak, mempertahankan komunikasi yang baik serta mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh anak.
Copyrights © 2017