Pemberian ASI eksklusif selama 0-6 bulan dan imunisasi pada bayi adalah cara terbaik untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) yang merupakan salah salah satu tujuan dari indikator program Sustainable Development Goals (SDGs). Agar tujuan tersebut dapat tercapai, Pemerintah Republik Indonesia membentuk program Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), peran posyandu sangat diperlukan untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Berdasarkan screening yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners Universitas Syiah Kuala didapatkan bahwa masyarakat gampong Meunasah Baet masih terdapat beberapa yang belum memberikan ASI eksklusif dan imunisasi lengkap. Tujuan studi kasus ini adalah untuk memberikan asuhan keperawatan komunitas pada bayi balita dengan masalah menyusui dan imunisasi melalui pemberdayaan kader posyandu. Metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan yaitu pemberian pendidikan kesehatan dan simulasi peran kader dalam melakukan penyuluhan kesehatan tentang menyusui dan imunisasi. Pengetahuan kader sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan diukur melalui pre-test dan post-test, kemudian dilanjutkan pemberian materi dan simulasi peran kader dalam melakukan penyuluhan dinilai mengggunakan lembar observasi. Hasil evaluasi yang dilakukan terhadap pengetahuan kader tentang ASI eksklusif dan imunisasi melalui pre-test dan post-test kategori baik sebesar 40% meningkat menjadi 100% sehingga mempengaruhi kemampuan kader dalam melakukan penyuluhan. Kesimpulan dari studi kasus ini terdapat peningkatan yang signifikan terkait pengetahuan dan keterampilan kader tentang ASI eksklusif dan imunisasi, diharapkan kepada perawat kesehatan komunitas agar memberikan pelatihan secara rutin kepada kader posyandu sehingga meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Copyrights © 2023