Depresi merupakan gangguan mental yang paling sering terjadi pada lansia. Namun, gangguan ini sering tidak terdeteksi dan diabaikan. Faktor pencetus depresi yaitu kematian pasangan, penurunan kemampuan fisik, pensiun, interaksi sosial, pekerjaan dan tempat tinggal. Perkotaan merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi, memiliki jenis pekerjaan yang beragam, bersifat individualistis dan materialistis. Pedesaan adalah daerah dengan masyarakat mayoritas petani, memiliki interaksi sosial dan adat istiadat yang masih erat. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan tingkat depresi lanjut usia yang tinggal di perkotaan dan pedesaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah comparative study dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian adalah 30.335 lansia yang tinggal di Kota Banda Aceh dan 32.254 lansia di Aceh Besar. Teknik pengambilan sampel adalah non probability sampling menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel 200 responden terdiri dari 100 responden di Kota Banda Aceh dan 100 responden di Aceh Besar. Teknik pengumpulan data melalui wawancara terpimpim menggunakan Geriatric Depression Scale Short Version (GDS-15). Data penelitian dianalisis menggunakan uji independent t-test. Hasil penelitian didapatkan p-value 0,114 (p0,05) sehingga tidak ada perbedaan antara tingkat depresi lanjut usia di perkotaan dan pedesaan. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan khususnya bagian kesehatan masyarakat untuk melakukan screening rutin dan memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan depresi lansia.
Copyrights © 2018