Asrama sebagai tempat yang sangat rentan terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami, sehingga menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu mahasiswi harus meningkatkan kesiapsiagaan bencana. Tujuan penelitian untuk mengetahui kesiapsiagaan mahasiswi di asrama rusunawa berdasarkan empat parameter yaitu pengetahuan dan sikap, rencana tanggap darurat, sistem peringatan dini dan mobilisasi sumberdaya. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling dengan populasi 610 orang dan sampel 304 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dikembangkanLIPI-UNESCO/ISDR (2006). Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan kesiapsiagaan mahasiswi dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di asrama pada kategori sangat siap frekuensi 156 orang (51,3%) meliputi dua variabel yaitu pengetahuan pada kategori sangat siap frekuensi 238 orang (78,3%) dan rencana tanggap darurat pada kategori hampir siap frekuensi 132 orang (43,4%). Kesimpulan penelitian adalah tingkat kesiapsiagaan mahasiswi dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami pada kategori sangat siap. Saran peneliti kepada pengelola asrama untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dalam hal sarana berupa pembuatan jalur evakuasi, penyediaan sirine bencana, peralatan evakuasi bencana dan informasi melalui buku/leaflet/poster tentang evakuasi bencana.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017