Artikel dengan judul “A New Way of Being Church-in-Mission: The Indonesian Context” ini dikembangkan dari tiga pertanyaan utama: “Bagaimana Gereja memahami negara-bangsa Indonesia sebagai medan hidupnya? Bagaimana Gereja memahami dirinya di antara umat beragama lain? Dan, bagaimana Gereja memaknai hidup misionernya di dalam dan bagi masyarakat Indonesia?” Penulis yakin bahwa menjadi Gereja misioner (Church-in-mission) dalam konteks Indonesia pada intinya membangun komunitas beriman yang interreligius dan interkultural. Tese ini dikembangkan dengan dukungan gagasan-gagasan teologis seperti Gereja sebagai umat ziarah, duta dari Sang pangeran perdamaian, Gereja sebagai pelayan, Gereja dengan peran kenabian, Gereja yang mengembangkan spiritualitas Kristus (Christ-like spirituality).
Copyrights © 2018