Abstract This study is intended to describe the pattern of resolving sectarian conflicts of Sunni and Shia groups in Bangil. One of these knowledge is the spread of Shia teachings throughout the world, including Indonesia. In Indonesia, 2012 saw for the first time open conflict between Sunni Shia in Sampang, Madura that left two people dead, and five others seriously injured. Interestingly, one year earlier there was also a Sunni Shia conflict in Bangil in 2011 which caused six minor injuries and one serious injury and other material losses. However, the conflict in Bangil was quickly suppressed by the authorities with the support of local communities so as not to cause a bigger conflict. The de-escalation of the conflict is believed to be the result of meeting the interests of the parties concerned in order to maintain security in Bangil. Therefore, in this study, the author has an interest in analyzing in more detail what kind of interest approach model so that the Sunni and Shia conflict in Bangil Pasuruan City can be suppressed so as not to cause wider horizontal conflicts as happened in the Sunni Shia conflict in Sampang in 2011. Keywords: Conflict Resolution, Interest Approach, Sunni, Shia, Bangil Abstrak Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pola penyelesaian konflik sektarian kelompok Sunni dan Syiah di Bangil. Salah satu pengetahuan tersebut adalah menyebarnya ajaran Syiah ke seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia. Di Indonesia, tahun 2012 untuk pertamakalinya tejadi konflik terbuka antara Sunni Syiah di Sampang, Madura yang menyebabkan dua korban tewas, dan lima lainnya luka berat. Menariknya pada satu tahun sebelumnya tahun juga terjadi konflik Sunni Syiah di Bangil tahun 2011 yang menyebabkan enam korban luka ringan dan satu luka berat dan kerugian materil lainnya. Namun konflik di Bangil berhasil cepat diredam oleh pihak berwajib dengan dukungan masyarakat setempat sehingga tidak menyebabkan konflik yang lebih besar. Peredaman konflik terjadi diyakini sebagai akibat bertemunya kepentingan pihak-pihak terkait dalam rangka untuk menjaga keamanan di Bangil. Oleh karenanya dalam penelitian ini, penulis memiliki ketertarikan untuk menganalisa lebih detail model pendekatan kepentingan seperti apa sehingga konflik Sunni dan Syiah di Kota Bangil Pasuruan dapat diredam sehingga tidak menimbulkan konflik horizontal yang lebih luas sebagaimana yang terjadi pada konflik Sunni Syiah di sampang tahun 2011.Diharapkan model penyelesaian konflik sektarian di Bangil dapat menjadi pertimbangan dalam penyelesaian serupa di wilayah lain. Kata Kunci: Resolusi Konflik, Pendekatan Kepentingan, Sunni, Syiah, Bangil
Copyrights © 2023