Lansia memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Penyakit autoimun yang seringterjadi yaitu Rheumatoid Arthritis (RA). Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit peradangandimana persendian di tubuh biasanya tangan dan kaki mengalami peradangan dan membengkak.Nyeri seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. Biasanyapemeriksaaan/parameter yang digunakan untuk mendeteksi Rheumatoid Arthritis (RA) adalahRheumatoid Factor (RF). Rheumatoid Factor (RF) adalah imunoglobin yang bereaksi dengan molekulIgG. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah serum lansia yang mengalami nyerisendi yang diperiksa secara kualitatif memberikan hasil yang positif atau negatif terhadapRheumatoid Factor (RF). Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif.Pemeriksaan ini menggunakan metode Slide Test. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara totalsampling sebanyak 36, dengan kriteria lansia berumur diatas 60 tahun di Puskesmas Sei Langkai.Hasil penelitian Rheumatoid Arthritis (RA) dari 36 sampel terdapat hasil yang positif sebanyak 4sampel (11,11%) dan sebanyak 32 sampel (88,88%) menunjukkan hasil negatif, sehingga dapatdisimpulkan bahwa pemeriksaan Rheumatoid Factor (RF) rentang umur paling banyak menunjukkanhasil positif yaitu 63-70 tahun pada wanita. Kata Kunci : Lansia, Rheumatoid Arthritis (RA), Rheumatoid Factor (RF)
Copyrights © 2021