Kejadian stunting atau balita pendek merupakan salah satu masalah gizi yang dialami olehbalita di dunia saat ini, termasuk di Indonesia. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia(SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4% pada tahun 2021 ataumenurun sekitar 3,3% dari angka 27,7% pada tahun 2019. Meskipun ada penurunan angkaprevalensi, namun angka tersebut masih jauh dari standar yang ditetapkan WHO yaitu< 20%.Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi yang tepat sejak dari dalam kandunganmaupun setelah lahir. Salah satu cara pemenuhan gizi yang baik terutama pada bayi adalah denganpemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat. Tujuan kegiatan ini adalah untukmemberikan informasi dan pengetahuan mengenai pemberian makanan pendamping ASI (MPASI)yang tepat kepada ibu-ibu yang memiliki anak usia ampai 2 tahun, dan juga wanita usia produktifdi Desa Ciseureuheun. Metode yang dilakukan adalah sosialisasi dan evaluasi. Evaluasi dilakukanmelaluipre-testsebelummaterisosialisasidiberikandanpost-testsetelahmaterisosialisasidiberikan. Hasilpre-testmenunjukkan bahwa hanya 25% dari 40 peserta (10 orang) yang sudahmemahami mengenai MPASI yang tepat, sedangkan hasilpost-testyaitu setelah materi sosialisasidiberikan menunjukkan kenaikan jumlah peserta yang memahami tentang MPASI yaitu sebanyak34 orang (85%). Sosialisasi tentang pemberian MPASI yang tepat perlu diadakan secara rutin, agarpengetahuan para ibu tentang pemberian MPASI dapat terus meningkat dan diharapkan dapatberkontribusi dalam pencegahan stunting di Indonesia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022