Tazkiyya: Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan
Vol 22 No 2 (2021): Juli - Desember 2021

Implikasi Al-Quran Suroh Al-Mu‘minun Ayat 13-14 Terhadap Pendidikan

Hafid Rustiawan (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2021

Abstract

Dalam perspektif ahli pendidikan, yang paling pertama dan paling utama yang harus dilakukan oleh orang tua terhadap anak adalah pendidikan. Oleh karena itu pendidikan terhadap anak harus diberikankan semenjak dini, namun tidak semua orang memiliki perspektif yang sama, sehingga pendidikan sering terabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap awal periode pendidikan dan aspek pendidikan yang terkandung dalam al-Qur’an, khususnya dalam suroh al-Mu’minun ayat 13-14. Kajian ini menjadi penting, mengingat al-Qur’an adalah sumber pokok ajaran Islam yang pertama dan utama, dan suroh al-Mu’minun ayat 13-14 adalah diantara ayat-ayat al-Qur’an yang jadi landasan dalam memahami proses penciptaan manusia, sedangkan pendidikan juga harus memperhatikan aspek manusia. Tujuan penulisan adalah untuk mengungkap isi kandungan al-Qur’an suroh al-Mu’minun ayat 13-14, guna keperluan mendapatkan kejelasan teori pendidikan yang dapat dipahami sebagai implikasi dari makna yang terkandung dalam suroh al-Mu’minun ayat 13-14, dengan pertimbangan bahwa suroh al-mu’minun memberikan petunjuk tentang proses penciptaan manusia. Karena pendidikan harus memperhatikan manusia (peserta didik), maka kandungan ayat tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pendidikan. Hasil kajian terhadap ayat al-Qur’an suruh al-Mu’minun ayat 13-14 dipahami bahwa manusia diciptakan dari dua unsur. Pertama unsur materi, yaitu unsur yang membentuk fisik/jasmaniah manusia. Materi tersebut adalah nuthfah yang berasal dari sari pati tanah (sulalah min thin). Nuthfah yang bakal tumbuh menjadi embrio (janin) adalah yang sudah terjadi integrasi/pembuahan dari sperma dan ovum. Nuthfah tumbuh berkembang dan berubah menjadi alakoh dan kemudian menjadi mudhgoh, kemudian membentuk izom dan kemudian menjadi lahm. Periode tersebut dinamakan sebagai periode ovum (periode nuthfah), sebab pada saat itu sudah mulai terjadinya pertumbuhan dan perkembangan sehingga membutuhkan perawatan. Berdasarkan proses kejadian tersebut, pendidikan fisik (jasmani) harus dimulai semenjak terjadinya pembuahan, Pendidikan yang diberikan adalah pendidikan yang terfokus pada pemeliharaan fisik, dengan tujuan agar janin tetap sehat dan kuat sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara normal. Pendidikan tersebut dinamakan pendidikan tidak langsung (indirect). Unsur kedua adalah unsur immateri, yang membentuk psikhis/ruhiyah manusia. Ruh merupakan ciptaan Alloh sebagai daya hidup manusia, sehingga manusia mampu menggunakan potensinya. Ruh ditiupkan kepada janin ketika berusia 120 hari, sehingga janin menjadi hidup, memiliki pendengaran, penglihatan, serta indera yang menangkap pengertian, gerakan dan sebagainya. Berdasarkan proses kejadian tersebut, pendidikan ruhiyah hendaknya segera dilaksanakan semenjak terintegrasi ruh kepada janin, pendidikan tersebut diberikan dalam rangka mengembangkan potensi ruhani (psikhis) anak, sebab jika ruh sudah diintegrasikan, janin menjadi hidup dan seluruh potensi psikhis (ruhani) manusia mulai berkembang

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

tazkiya

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Social Sciences

Description

Tazkiyya is a periodical scientific publication intended for researchers who want to publish their articles in the form of literature studies, research, and scientific development in the field of Islamic Studies, Communities, and ...