Tafsir terhadap arti kemakmuran dalam Perjanjian Lama tampaknya menimbulkanperbedaan pandangan di dalam kekristenan. Beberapa menilai kemakmuran sebagai sesuatuyang sepenuhnya negatif dan sebagian lain mengejarnya sebagai bentuk berkat Allah. Untukmemberikan pandangan yang Alkitabiah terhadap persoalan ini, tulisan ini akanmemanfaatkan metode studi induktif pada Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama pada teksMasoret (MT) dengan mengumpulkan data-data terkait teologi kemakmuran dalamPerjanjian Lama lewat ayat-ayat yang secara langsung menyebut kata Ibrani עשר maupun katalainnya seperti sinonim, antonim, dan kata yang berhubungan maknanya (cognate). Tanpabermaksud memberikan daftar dan tafsir ayat yang komprehensif, dan denganmemanfaatkan pengetahuan latar belakang pandangan dunia Timur Dekat Kuno terhadapsistem keadilan sosial, kesimpulan dari tulisan ini adalah bahwa pada dirinya sendiri,kemakmuran tidak pernah dianggap jahat dalam Perjanjian Lama. Akhirnya, walaupun baikpada dirinya sendiri, kemakmuran perlu diwaspadai, sebab dalam dunia yang telah jatuh kedalam dosa ini, sekalipun umat-Nya telah ditebus oleh Kristus, segala sesuatu yang baik padadirinya sendiri selalu bisa diselewengkan sampai kemakmuran itu muncul dalam bentuknyayang murni pada tahap pemuliaan kelak bersama Kristus di hadirat-Nya.
Copyrights © 2024