Mengingat permasalahan dunia dan masyarakat yang semakin kompleks, al-Qur’an setidaknya harus disesuaikan dengan kondisi zaman dan zaman sekarang ini. Tafsir al-Qur’an harus mampu menjawab permasalahan sosial, ekonomi, budaya, politik, agama, dan lainnya. Nasr Hamid Abu Zayd adalah aktor hermeneutik yang mencoba mengontekstualisasikan al-Qur’an di zaman modern. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan, dimana sumber diperoleh melalui buku, jurnal atau tulisan yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian ini adalah Abu Zayd menafsirkan al-Qur'an secara “obyektif”, yaitu dengan menerapkan pendekatan yang dikemukakan oleh Amin al-Khuli yaitu pendekatan sastra (al-manhaj al-adabi fi al-tafsir) dan pendekatan mutakhir. teori-teori dalam linguistik, semiotika dan hermeneutika dalam kajiannya tentang perkembangan interpretasi modern. Abu Zayd juga cenderung menggunakan kata ta’wil daripada tafsir. Menurutnya, ta’wil lebih luas lagi karena bisa menyentuh teks dan latar budayanya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023