Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan sesuatu media bimbingan anak serta perempuan dalam mengurangi kekerasan pada anak dan perempuan. Proteksi anak yakni kasus yang wajib memperoleh atensi dari tiap pihak dengan media bimbingan yang bisa dipergunakan dari orang tua dan pengajar. Tindak kekerasan intim yang dirasakan oleh perempuan yang menjadi korban kekejian dekat yang tidak bertanggung jawab kepada polisi atau asosiasi pemerintah ibarat Komnas Perempuan. Metode penelitian menggunakan teknik eksplorasi yang digunakan bersifat abstrak. Hasil penelitian menunjukkan kalau bagian utama dari mengelola kejahatan individu terhadap wanita yakni budaya pria yang terpaku pada keunggulan pria, serta belas kasihan. Alasan utama mengapa wanita korban kejahatan seksual tidak melaporkan yakni pandangan tak berdaya tentang para pelaku kejahatan seksual. Pengaturan yang hati-hati dapat membantu para wanita serta korban kebiadaban seksual buat berani menolak serta menyampaikan perasaan mereka dengan cara yang benar. Kemungkinan penilaiannya yakni kalau harus ada rasa hormat serta kekhawatiran yang sama di antara individu-individu.
Copyrights © 2022