Artikel ini memiliki tujuan yaitu: pertama, mengidentifikasi hal-hal apa saja yang menyebabkan terjadi konflik di tanah Papua dan bentuk dan dampak yang terjadi akibat konflik Papua. Kedua, mengindentifikasi upaya dan solusi pemerintah Indonesia untuk Papua dan menggambarkan suatu sudut pandang Paul Feyerabend pada konflik Papua. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan. Studi kepustakaan dimaksudkan untuk memahami beragam literatur yang terkait dengan program dan penerapan merdeka belajar di sekolah. Hasil penelitian menemukan bahwa Gagasan yang ditulis Feyerabend mengenai Anarkisme Epistemologi tentunya tidak hanya didedikasikan bagi kepentingan dalam dunia sains atau ilmiah saja, tetapi juga dalam pergulatan sosial dan budaya agar lebih praktis, menurut Feyerabend gagasan tersebut tidak hanya penting dalam pengembangan metodologi saja, melainkan sebuah pandangan kemanusiaan. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam kehidupan sosial dalam masyarakat Papua banyak sekali terjadi konflik hingga gerakan separatism. Pada saat itu kekerasan dipercayai sebagai instrument untuk mencapai titik kekuasaan. Kekerasan menjadi alat untuk mencapai sebuah rasa kepuasaan.
Copyrights © 2023