Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan livelihood assets Suku Anak Dalam (SAD) mulai sebelum dilakukannya pemberdayaan sampai setelah dilakukannya pemberdayaan. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengungkapkan perubahan asset SAD sehingga dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam rangka perbaikan model pemberdayaan SAD. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian survei. Penelitian ini dilakukan di Desa Dwi Karya Bhakti Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo. Lokasi penelitian ditentukan secara purpossive dengan pertimbangan kegiatan pemberdayaan yang diterima di lokasi tersebut bervariasi jika dibandingkan dengan lokasi pemberdayaan SAD yang lainnya. Dalam penelitian ini responden ditentukan secara sensus dengan jumlah responden 50 orang. Analisis data menggunakan skoring pada asset sebelum pemberdayaan dan setelah pemberdayaan. Hasil analisis data dijabarkan dalam diagram pentagonal asset berdasarkan indikator human capital, sosial capital, natural capital, physical capital dan financial capital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan livelihood asset SAD dari sebelum dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan sampai dengan setelah dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan. Peningkatan terbesar terjadi pada indikator physical capital di ikuti oleh indikator finansial capital, human capital, social capital dan natural capital. Perubahan livelihood assets berada pada kondisi tidak seimbang. Saran yang ingin disampaikan adalah masih memungkinkan dilakukannya penambahan asset pada indikator human capital, financial capital, social capital dan natural capital sehingga livelihood asset berada pada kondisi maksimal dan seimbang. Pada kondisi asset maksimum akan terwujud livelihood outcomes dengan baik yaitu pendapatan lebih baik, kerentanan berkurang dan sumber daya alam yang sustainable serta keamanan pangan yang lebih baik.
Copyrights © 2024