Kota Semarang telah lama mengandalkan air tanah sebagai salah satu sumber utama pasokan air minum bagi penduduknya. Eksploitasi berlebihan dan pencemaran terhadap air tanah memiliki dampak signifikan terhadap kualitas air yang nantinya akan dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hidrogeokimia dan mengevaluasi kualitas air tanah di wilayah dataran aluvial Kota Semarang yang digunakan sebagai air minum. Data diperoleh dari 30 titik sampel sumur bor dan dianalisis menggunakan metode perhitungan Kurlov, diagram Piper, diagram Stiff, diagram Gibbs, analisis geospasial, serta perbandingan baku mutu indeks kualitas air tanah (Water Quality Index) milik WHO 2011 dan Permenkes 2010. Hasil analisis terhadap perhitungan Kurlov dan diagram Stiff menunjukkan kelas air tanah di dominasi oleh jenis Na-HCO3-Cl. Terdapat enam tipe fasies air tanah yang di dominasi oleh Alkaline Water : Predominantly Sulphate-Chloride/Chloride. Diagram Gibbs mengungkapkan bahwa pelapukan batuan di akuifer mengontrol kondisi kimia air tanah. Kualitas air tanah berdasarkan perhitungan WQI dan perbandingan WHO 2011 menghasilkan air tanah yang 43% berkualitas sangat baik, 46% berkualitas baik, 3% berkualitas buruk dan 6% berkualitas sangat buruk. Perhitungan WQI berdasarkan perbandingan milik Permenkes 2010 menghasilkan 66,7% sampel air tanah berkualitas sangat baik, 20% berkualitas baik, 6,67% berkualitas buruk dan 6,67% berkualitas sangat buruk. Sehingga berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa kualitas air tanah untuk kebutuhan air minum di dataran aluvial Kota Semarang masih cocok digunakan oleh penduduk sekitar.
Copyrights © 2024