Ikan teri atau ikan pelagis merupakan jenis ikan kecil yang banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai pelengkap bahan makanan karena cita rasa yang enak dan mempunyai kandungan kalsium yang bermanfaat untuk mencegah pengroposan tulang. Semakin lama ikan teri segar susah didapatkan sehingga banyak masyarakat, produsen, maupun distributor mengolah ikan teri dengan cara diawetkan. Proses pengawetan dilakukan dengan menggunakan penambahan bahan kimia ataupun secara tradisional. Proses tradisional membutuhkan waktu lama, tidak memperhatikan kebersihan dalam proses pengolahan maupun penyimpana maka proses ini sering mengalami kerusakan baik secara mikrobioligis maupun kimiawi, sehingga masyarakat memilih cara cepat dengan harga yang murah dengan menggunakan bahan kimia salah satunya adalah formaldehid. Kurangnya informasi masyarakat tentang senyawa formaldehid atau dikenal dengan formalin maka banyak masyarakat yang menggunakan tanpa memperhatikan batas keamanan. Tujuan dari penelitian adalah utuk mengetahui kadar formalin pada ikan teri asin dipasar X. penelitian ini menggunakan metode eksprimen dengan pendekatan one shot case study dengan menguji kadar senyawa fomaldehid menggunakan spektrofotometri UV-Vis.Hasil penelitian menunjukan ikan teri asin yang telat diuji dengan spektrofotometri UV-Vis dengan Panjang gelombang 395,8 nm diperoleh kadar sampel A sebesar 1,61881, sampel B sebesar 1,7844 mg/g, sampel C sebesar 1,8986 mg/g.Kata Kunci: Ikan teri asin, Formaldehid, Spektrofotometri UV-Vis
Copyrights © 2020