Gagal jantung kongestif adalah penyakit kardiovaskuler yang paling banyak dijumpai. CHF terjadi akibat otot jantung tidak mampu memompa darah. Jika darah di paru-paru tidak lancar maka akan terjadi penumpukan cairan di paru-paru sehingga pertukaran karbondioksida dan oksigen mengalami penurunan. Akibatnya berkurangnya oksigen yang ada di arteri dan meningkatnya karbondioksida. Kondisi ini akan menimbulkan gejala sesak napas. Salah satu teknik nonfarmakologis untuk mengatasi sesak napas adalah penggunaan terapi genggam kipas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi genggam kipas terhadap sesak napas pasien CHF. Peneliti menggunakan metode deskriptif dan pendekatan studi kasus. Instrumen yang digunakan adalah mMRC Dyspnea Scale, lembar observasi respiratory rate. Setelah dilakukan penerapan terapi ini selama 3 hari berturut-turut didapatkan ada perubahan dimana pasien 1 frekuensi napas dari 26 x/menit turun menjadi 20 x/menit, saturasi oksigen 96% menjadi 99%. Pada pasien 2 frekuensi napas dari 29 x/menit menjadi 23 x/menit, saturasi oksigen 93% menjadi 99%. Penerapan asuhan keperawatan pada pasien CHF dengan masalah pola napas tidak efektif dengan menggunakan terapi genggam kipas yang dikolaborasi dengan terapi farmakologis (terapi oksigen) didapatkan hasil ada perubahan pola napas tidak efektif menjadi pola napas efektif pada pasien CHF di ruang Mawar RSUD dr. T.C. Hillers Maumere.
Copyrights © 2024