Gejala manifestasi klinis pada lansia yang telah mengalami hipertensi selama bertahun-tahun termasuk sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur, nocturia, dan edema dependen. Orang lanjut usia dengan hipertensi sulit melakukan aktivitas fisik seperti olahraga ataupun aktivitas fisik lainya karena detak jantungnya tinggi dan otot jantung harus bekerja lebih keras untuk berkontraksi. Aktivitas fisik dapat mempengaruhi kualitas tidur pada orang lanjut usia karena orang lanjut usia yang terlalu banyak berolahraga atau melakukan aktivitas fisik akan merasakan lelah, sehingga berdampak pada kuantitas dan kualitas tidur setiap orang. Untuk mengetahui adanya hubungan antara aktivitas fisik dan kualitas tidur pada orang lanjut usia yang menderita hipertensi. Pendekatan yang dipakai pada penelitian ini berupa cross sectional studi dan sampelnya terdiri dari 39 orang lanjut usia yang menderita hipertensi. Dalam penelitian ini, Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) digunakan untuk mengukur aktivitas fisik. Sementara itu, kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Untuk menganalisis data penelitian ini, uji korelasi tepat Fisher. Ditemukan korelasi yang signifikan antara aktivitas fisik dan kualitas tidur pada lansia yang mengalami hipertensi, dengan p = 0,000 <0,05. Terdapat korelasi yang signifikan antara aktivitas fisik dan kualitas tidur pasien dengan hipertensi di Posyandu Lansia Sumbersari Kota Malang.
Copyrights © 2024