Beton merupakan material yang umum digunakan untuk membangun infrastruktur pada berbagai kondisi lingkungan, namun beton memiliki kelemahan pada lingkungan yang terpapar air garam. Sehingga penulis bermaksud meneliti mengenai dampak paparan air laut terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton, serta menggunakan Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) sebagai pengganti semen untuk mengurang dampak paparan air laut terhadap beton. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan percobaan dengan memaparkan beton dengan air laut buatan dengan siklus kering basah dengan durasi perendaman 24 jam, 16 jam, dan 8 jam, sebagai intepretasi dari siklus pasang surut air laut. Hasil pengujian yang didapat adalah dengan menambahkan GGBFS dalam campuran beton sebanyak 20%, beton akan mengalami peningkatan performa dari 29.06 MPa pada kuat tekan dan 2.34 MPa pada tarik belah menjadi 32.17 MPa pada kuat tekan dan 3.64 pada kuat tarik belah, jika dibandingkan dengan beton tanpa tambahan GGBFS, dan dengan memaparkannya dengan air laut selama 24 jam, beton dengan campuran GGBFS 20% memiliki kuat tekan yang lebih baik dari beton normal tanpa campuran GGBFS, namun dengan kadar GGBFS 40% beton akan mengalami penurunan performa menjadi 26.98 MPa. Sedangkan berdasarkan metode perendaman menggunakan air laut yang telah dilakukan, penurunan performa menjadi 24.15 MPa ketika mengalami siklus perendaman 8 jam, dan pengeringan selama 16 jam Hal ini membuktikan bahwa beton yang terpapar air laut akan mengalami penurunan kekuatan terlebih pada kondisi pasang-surut yang ekstrim. Pemanfaatan GGBFS sebagai bahan campuran beton merupakan salah satu upaya pemanfaatan limbah, namun terdapat proporsi ideal dan teknik pencampuran yang perlu diperhatikan, sehingga beton limbah tidak mengalami kehilangan performa yang signifikan.
Copyrights © 2023