Kosmetik merupakan kebutuhan penting untuk saat ini, salah satunya adalah cleanser. Cleanser semakin dikembangkan dengan cara pemberian fungsi lain, seperti mencerahkan, menghilangkan kerutan, dan lainnya di samping fungsi utamanya sebagai pembersih, yaitu dengan cara pemberian bahan aktif, seperti asam aktif. Sifat asam aktif yang memiliki pH rendah berbanding terbalik dengan pH umum dari produk cleanser yang mengandung bahan utama berupa surfaktan. Perbedaan pH ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pH dan dapat berbahaya untuk kulit manusia, sehingga perlu diteliti surfaktan yang memiliki pH stabil setelah diinkorporasikan dengan asam aktif. Pada penelitian ini, digunakan 5 jenis surfaktan berupa cocamidopropyl betainee, sodium olefin sulfonate, sodium lauroyl sarcosinate, sodium methyl cocoyl taurate, dan sodium lauroyl methyl isethionate. Sedangkan asam aktif yang digunakan adalah lactic acid, salisylic acid, glycolic acid, gluconolactone, citric acid, mandelic acid, succinic acid, dan kojic acid. Pengamatan dilakukan dengan tes stabilitas sediaan di dalam kondisi suhu ruang dan suhu oven 50°C selama 7 hari. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa surfaktan yang memiliki pH stabil setelah diinkorporasi dengan asam aktif adalah sodium methyl cocoyl taurate.
Copyrights © 2023