Kondisi pasien yang mengalami trauma berat secara umum berada dalam kondisi kritis danmemerlukan pertolongan segera. Sehingga caring menjadi tanggung jawab setiap perawat dalammelakukan tindakan keperawatan kepada pasien.Tujuan penelitian ini mengidentifikasi makna caringperawat pada pasien trauma dengan kondisi kritis (P1) di IGD RSUD Tarakan-Kalimantan Utara.Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologiinterpretifyang menekankan pada interpretasi dan memahami makna.Pengumpulan data menggunakanmetode wawancara mendalam (indepth interview)berdasarkan pertanyaan semi terstrukturyangbersifat terbuka (open ended question). Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisahermeunetik dari Diecklemann. Partisipanpenelitian ini ada delapan orang perawat yang diambilmelalui purposive sampling dan menghasilkan sembilan tema meliputi: niat menolong dari hati,komunikasi sebagai kunci kepercayaan, penjelasan berkaitan segala hal tentang pasien agar keluargasiap, dukungan spiritual kepada keluarga menurunkan kecemasan, peduli mendengar keluh kesahpasien dan keluarga, mengalami perubahan emosi, cepat merespon dan memilah kondisi pasien, upayamaksimal perawat melakukan tindakan yang terbaik, dan mementingkan kehadiran keluarga agar bisamemberikan semangat pasien. Pemahaman terhadap nilai caring yang diterapkan perawat pada pasientrauma dapat memberikan pengaruh besar terhadap kondisi selanjutnya.Oleh karena itu perawat harusdapat bersikap profesional dengan segala hal yang terjadi selama merawat pasien.Perawat harusmemiliki niat kuat yang ditanamkan dalam dirinya untuk memberikan pertolongan sebagai upayauntuk menghasilkan perawatan yang terbaik dan berkualitas kepada pasien.Sehingga pihak rumahsakit harus memaksimalkan peran dan fungsi perawat IGD pada saat memberikan pelayanan kepadapasien.
Copyrights © 2023