Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 22, No 3 (2024): May 2024

Strategi Pengelolaan Limbah Medis Padat pada Puskesmas Rawat Inap di Kabupaten Bangli

Dwie Kristina Juliastini (Rural and Regional Planning, Postgraduate Program, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bali, Indonesia 80233)
I Made Wahyu Wijaya (Rural and Regional Planning, Postgraduate Program, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bali, Indonesia 80233)
I Ketut Widnyana (Rural and Regional Planning, Postgraduate Program, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bali, Indonesia 80233)
Ni Putu Pandawani (Rural and Regional Planning, Postgraduate Program, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bali, Indonesia 80233)



Article Info

Publish Date
28 Mar 2024

Abstract

Limbah medis merupakan salah satu limbah yang belum ditangani secara optimal oleh pengelola pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pengelolaan limbah medis padat, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan limbah medis padat dan menentukan rencana strategis pengelolaan limbah medis padat pada Puskesmas Rawat Inap di Kabupaten Bangli. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan pendekatan kualitatif melalui metode survey dan analisis SWOT. Penelitian ini dilakukan bulan Januari-Maret 2023 dengan responden berjumlah 50 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa 4 unit Puskesmas Rawat Inap memiliki kinerja cukup yaitu Puskesmas Kintamani III (90,00%), Puskesmas Tembuku II (84,40%), Puskesmas Kintamani I (86,00%), Puskesmas Kintamani V (86,40%) dan 1 unit Puskesmas memiliki kinerja kurang yaitu Puskesmas Susut I (63,20%). Faktor internal dan eksternal yang paling berpengaruh masing-masing adalah: threat: kepercayaan masyarakat terhadap mutu layanan (4,58), strength: pelaksanaan akreditasi Puskesmas (4,52), opportunity: kerjasama pihak ketiga (4,42) dan weakness: pelatihan SDM Puskesmas (3,80). Strategi dalam pengelolaan limbah medis padat yaitu (1) membuat perencanaan yang tepat, (2) melaksanakan pengelolaan limbah medis padat Puskesmas berdasarkan kebijakan dan SOP, (3) peningkatan mutu pelayanan puskesmas melalui akreditasi Puskesmas, (4) monitoring dan evaluasi terhadap pihak ketiga/penyedia dan (5) peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan.

Copyrights © 2024