Kabupaten Banyumas memiliki variasi topografi yang dapat memicu hujan ekstrem, menyebabkan daerah ini rawan bencana hidrometeorologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intensitas, pola, dan faktor yang memengaruhi hujan ekstrem (IOD, ENSO, siklon) di Kabupaten Banyumas pada tahun 2016 - 2021 serta korelasinya dengan kejadian bencana hidrometeorologis. Data yang digunakan yaitu data hujan harian dari BBWS Serayu Opak dan Pusdataru Jawa Tengah, data historis siklon dari BMKG, data ONI dan DMI dari PSL NOAA, serta data kejadian bencana dari BPBD Banyumas dan Jawa Tengah. Analisis intensitas dilakukan dengan metode persentil. Pola distribusi jumlah kejadian hujan ekstrem dianalisis menggunakan data tabular dan grafik. Analisis pengaruh siklon dilakukan dengan grafis sedangkan analisis pengaruh ENSO dan IOD dilakukan dengan komparasi tabular. Selanjutnya, dihitung koefisien phi (φ) antara kejadian hujan ekstrem dan bencana hidrometeorologis. Intensitas R90p, R95p, dan R99p di Kabupaten Banyumas berkisar pada 33 mm, 52 mm, dan 92 mm. Distribusi hujan ekstrem di Kabupaten Banyumas merata secara spasial. IOD dan ENSO memiliki dampak signifikan pada kejadian hujan ekstrem sehingga diduga menjadi faktor penyebab pola temporal tersebut. Kejadian siklon memiliki pengaruh terhadap kejadian hujan ekstrem. Korelasi antara kejadian hujan ekstrem dan bencana umumnya lemah, karena keterbatasan jumlah pos hujan dan tingginya variasi lokal hujan.
Copyrights © 2024