Jurnal Ilmu Lingkungan
Vol 22, No 4 (2024): July 2024

Analisis Hujan Ekstrem di Kabupaten Banyumas Tahun 2016–2021

Ryan Andri Wijaya (Prodi Sarjana Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)
Sekar Gading Hermawan (Prodi Sarjana Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)
Aniworo Nuladani (Prodi Sarjana Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)
Nanda Fuji Lestari (Prodi Sarjana Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)
Adhelia Widha Alfareta (Prodi Sarjana Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)
Safira Bitanisa Adnia Amanitya (Prodi Sarjana Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)
Anindya Hias Bestari (Prodi Sarjana Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)
Naashiruddin Fikri Qushoyyi (Prodi Sarjana Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)
Emilya Nurjani (Prodi Sarjana Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
07 Jun 2024

Abstract

Kabupaten Banyumas memiliki variasi topografi yang dapat memicu hujan ekstrem, menyebabkan daerah ini rawan bencana hidrometeorologis.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intensitas, pola, dan faktor yang memengaruhi hujan ekstrem (IOD, ENSO, siklon) di Kabupaten Banyumas pada tahun 2016 - 2021 serta korelasinya dengan kejadian bencana hidrometeorologis. Data yang digunakan yaitu data hujan harian dari BBWS Serayu Opak dan Pusdataru Jawa Tengah, data historis siklon dari BMKG, data ONI dan DMI dari PSL NOAA, serta data kejadian bencana dari BPBD Banyumas dan Jawa Tengah. Analisis intensitas dilakukan dengan metode persentil. Pola distribusi jumlah kejadian hujan ekstrem dianalisis menggunakan data tabular dan  grafik. Analisis pengaruh siklon dilakukan dengan grafis sedangkan analisis pengaruh ENSO dan IOD dilakukan dengan komparasi tabular. Selanjutnya, dihitung koefisien phi (φ) antara kejadian hujan ekstrem dan bencana hidrometeorologis. Intensitas R90p, R95p, dan R99p di Kabupaten Banyumas berkisar pada 33 mm, 52 mm, dan 92 mm. Distribusi hujan ekstrem di Kabupaten Banyumas merata secara spasial.  IOD dan ENSO memiliki dampak signifikan pada kejadian hujan ekstrem sehingga diduga menjadi faktor penyebab pola temporal tersebut. Kejadian siklon memiliki pengaruh terhadap kejadian hujan ekstrem. Korelasi antara kejadian hujan ekstrem dan bencana umumnya lemah, karena keterbatasan jumlah pos hujan dan tingginya variasi lokal hujan. 

Copyrights © 2024