Sebuah Badan Pengawas Pemilihan Umum akan berhati-hati dalam menyeleksi calon petugas panwaslu yang nantinya akan menjadi petugas panwaslu di Kabupaten Mojokerto tersebut. Kesalahan dalam memilih seorang petugas panwaslu tentunya akan membawa pengaruh negatif bagi kinerja petugas tersebut. Selain menilai pada kemapuan teknis, Bawaslu juga perlu melakukan penilaian kepribadian terhadap calon petugas panwaslu. Oleh karena itu diperlukan metode yang sistematis dan seleksi yang tepat dalam pemilihan calon petugas panwaslu. Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Sistem melakukan penilaian terhadap pembobotan kriteria calon petugas panwaslu, diasumsikan mencakup kriteria-kriteria antara lain : kejujuran, loyalitas, motivasi, percaya diri dan adaptasi atau kerjasama. Sistem akan melakukan analisis dan penilaian terhadap hasil tes pembobotan kriteria calon petugas panwaslu. Hasil penelitian ini adalah model sistem pendukung keputusan seleksi calon petugas panwaslu berdasar hasil tes pembobotan kriteria, sehingga pemilihan calon petugas panwaslu yang tepat untuk menjadi petugas panwaslu Kabupaten Mojokerto sesuai dengan posisi yang dibutuhkan Bawaslu Kabupaten Mojokerto. Melalui pengujian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa sistem layak digunakan bagi user dan dinyatakan baik serta siap untuk diaplikasikan.
Copyrights © 2023