Amerta
Vol. 40 No. 1 (2022)

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN DI BALI BAGIAN SELATAN

Titi Surti Nastiti (Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah, BRIN)
I Made Geria (Pusat Riset Arkeologi Lingkungan Maritim dan Budaya Berkelanjutan, BRIN)
Atina Winaya (Pusat Riset Arkeologi Lingkungan Maritim dan Budaya Berkelanjutan, BRIN)
Ni Putu Eka Juliawati (Pusat Riset Arkeologi Lingkungan Maritim dan Budaya Berkelanjutan, BRIN)
Harry Octavianus Sofian (Pusat Riset Arkeometri, BRIN)
Retno Handini (Pusat Riset Arkeologi Lingkungan Maritim dan Budaya Berkelanjutan, BRIN)
I Gusti Made Suarbhawa (Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah, BRIN)
Unggul Wibowo (Museum Geologi)
I Wayan Windia (Universitas Udayana)
Suyarto (Universitas Udayana)



Article Info

Publish Date
26 Jun 2022

Abstract

Abstrak. Berdasarkan sumber prasasti, diketahui bahwa kearifan lokal masyarakat Bali dalam mengelola sumber daya air setidaknya telah ada sejak abad ke-11. Adapun pertanian dengan sistem subak muncul sejak abad ke-8. Pengelolaan sumber daya air dalam masyarakat Bali berpijak pada pemuliaan air dan alam sekitarnya yang berpedoman pada konsep Tri Hita Karana yang terdiri atas Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan. Parhyangan berkenaan dengan kepercayaan pemuliaan air melalui upacara ritual. Pawongan berkenaan dengan warga desa adat yang mengelola sumber daya air sesuai aturan yang disepakati (awig-awig). Kemudian palemahan berkenaan dengan pengelolaan tata ruang yang mempertimbangkan resapan air, pemuliaan vegetasi, pengaturan pola hunian, dan keselarasannya dengan sumber air. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi nilai-nilai kearifan di dalam pengelolaan sumber daya air di Bali beserta status keberlanjutannya. Adapun metode yang digunakan adalah studi kepustakaan, survei, analisis deskriptif, serta analisis keberlanjutan dengan metode Multi-Dimensional Scalling (MDS). Hasil analisis menunjukkan bahwa status keberlanjutan pengelolaan air mempunyai nilai relatif tinggi pada dimensi sosial-budaya dan nilai relatif rendah pada dimensi ekonomi-ekologi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan melalui strategi kebijakan guna menyelaraskan setiap dimensi pembangunan berkelanjutan agar peradaban pengelolaan air di Bali, khususnya di Bali Selatan, dapat berlangsung optimal. Kata kunci: pengelolaan air, budaya berkelanjutan, Bali Abstract. Sustainable Water Resources Management in South Bali. The ancient Bali inscriptions inform that the Balinese people had developed water management based on their local wisdom since at least the 11th century. The agricultural irrigation system called Subak has existed even further since the 8th century. The water management system in Balinese society accentuates revering and honoring the water and its natural surroundings by applying the Tri Hita Karana concept in everyday life, which consists of Parhyangan, Pawongan, and Palemahan. Parhyangan is related to the belief in revering the water through ritual ceremonies. Pawongan is associated with the traditional village residents who managed water resources following agreed rules (awig-awig). Finally, Palemahan is related to spatial management by considering water conservation areas, vegetation areas, and occupancy areas with its water source’s sustainability. The study aims to identify the local knowledge in water management practices and determine the continuity status of its constancy. The data collection uses literature study, survey, descriptive analysis, and Multi-Dimensional Scaling analysis. The results represent that the sustainability status of water management has a relatively high score in the social-culture dimension. In contrast, it has a relatively low score in the economy and ecology dimensions. Therefore, it needs policy strategies to balance every extent of Bali’s water management so it can be optimized, especially in the South Bali area. Keywords: water management, cultural sustainability, Bali

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

amerta

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Starting at Volume 40 Number 2 December 2022, AMERTA’s objective is to promote the wide dissemination of the results of systematic scholarly inquiries into the broad field of archaeological research in proto-history and history chronology themes in the Indonesian Archipelago. The primary, but not ...