<![CDATA[Prevalence prilaku body shaming sebesar 79,5 % dimana 50 % sebagai pelaku dan 29,5 % sebagai korbannya. Bagian tubuh yang sering dijadikan objek perlakuan body shaming adalah wajah (47 %), postur tubuh (26,8%), hidung (15,6 %), warna kulit (14,8%), bentuk kaki (12,8%), rambut (12%), berat badan (11,8%), perut (10%), dan tangan (9,4%). Kasus body shaming pada tahun 2018 di Indonesia sebanyak 966 kasus, kasus yang tuntas sebanyak 347 kasus yang diselesaikan dengan mediasi anata korban dan pelaku. Di Jawa Barat, ada beberapa yang melaporkan kasus body shaming, tetapi tidak ditindak lanjuti dan diselesaikan secara kekeluargaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dengan konsep diri pada remaja dengan Body Shaming di SMPN 3 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Penelitian dilakukan dengan deskriptif korelasional pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik stratified random sampling yang berjumlah 130 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data penelitian ini menggunakan uji chi-square. Tempat penelitian ini di SMPN 3 Gunung Jati pada bulan Juni 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa body shaming pada remaja di SMPN 3 Gunung Jati kategori sedang sebanyak 71 responden (54,6%) dan konsep diri pada kategori rendah dengan jumlah 83 responden (63,8%). Hasil uji Chi-Square (p-value = 0,000 < ???? = 0,05). Kesimpulan yang diproleh adalah terdapat hubungan antara body shaming dengan konsep diri pada remaja di SMPN 3 Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan program kebijakan sekolah tentang body shaming pada remaja dan konsep diri pada remaja yang mengalami perilaku body shaming.]]>
Copyrights © 2023
