<![CDATA[Perilaku berhutang seolah sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya di kota metropolitan. Perilaku ini semakin meningkat seiring dengan ketersediaan pinjaman berbasis teknologi (fintech). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pengalaman keuangan, emosi, nilai uang, materialisme terhadap kecenderungan berhutang masyarakat di Jakarta dan sekitarnya serta Surabaya dan sekitarnya. Pemilihan sampel didasarkan pada teknik purposive sampling dan convenience sampling. Terdapar 137 responden penelitian yang tersebar relatif merata di kedua wilayah. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil pengujian menunjukkan bahwa emosi berpengaruh negatif secara signifikan terhadap kecenderungan berhutang, sementara nilai uang dan materialisme berdampak positif secara signifikan terhadap kecendeungan berhutang. Tidak terdapat bukti signifikan bahwa pengalaman keuangan berpengaruh terhadap kecenderungan berhutang. Selain itu, materialisme secara signifikan memediasi pengaruh nilai uang terhadap kecenderungan berhutang. Temuan ini merekomendasikan indvidu untuk tidak memandang uang dan kepemilikan barang mewah sebagai sesuatu hal paling penting dalam hidup agar mereka bisa terhindar dari kecenderungan berhutang yang berlebihan.]]>
Copyrights © 2024
