Latar Belakang: Pada Renstra Kementerian Kesehatan target persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas adalah sebesar 90%. Data hasil perhitungan nilai ketersediaan obat dan vaksin periode bulan Januari sampai Desember tahun 2017 dari 38 Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur menunjukkan nilai rata-rata ketersediaan obat dan vaksin sebesar 90,50%. Akan tetapi, persentase ketersediaan obat dan vaksin di Kota Malang hanya sebesar 84,89%. Persentase obat di Puskesmas Kendalkerep yang memenuhi syarat hanya sebesar 83% sedangkan target capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 oleh Kementerian Kesehatan sebesar 94%. Tujuan dari Penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi manajemen logistik obat di Puskesmas Kendalkerep. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian mix methods. Pada penelitian ini peneliti mengamati jalannya manajemen logistik obat di Puskesmas Kendalkerep. Data pada penelitian ini adalah data deskriptif yang didapat dari hasil observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Instrumen yang digunakan peneliti adalah lembar check list dan juga pedoman wawancara. Variabel dalam penelitian ini yaitu penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan obat. Hasil: Hasil dari penelitian ini yaitu implementasi manajemen logistik obat di Puskesmas Kendalkerep berjalan dengan baik ditandai dengan terpenuhinya indikator sebanyak 100% pada aspek tugas dan tanggung jawab gudang farmasi dan apotek, serta ketersediaan dokumen pencatatan dan pelaporan obat. Pada aspek kondisi ruangan dan fasilitas gudang farmasi terpenuhi sebanyak 85,7% dikarenakan pendingin ruangan yang rusak dan tidak terdapat alat pengusir tikus.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021