Hubungan Pendidikan dan Risiko Kehamilan Terhadap Pengetahuan Bahaya Kehamilan Di Wilayah Puskesmas Ronowijayan Ponorogo

Irda Bilatifa Firdausa (Universitas Airlangga)

Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone
2023: Pencegahan Pernikahan Dini Sebagai Salah Satu Upaya Perwujudan Goal SDGs Point 5

AbstractAs an important step to prevent the risks associated with pregnancy, pregnant women need access to high-quality care because they are at risk for complications. One of the first-class medical institutions in the Ponorogo neighborhood of Siman is the Ronowijayan Health Center. In the Ronowijayan Health Center's operational region, 1 instance of post-pregnancy maternal death was discovered in 2017, 2 incidences of maternal death in 2020, and 57 cases of obstetric fatalities. In the working region of the Ronowijayan Health Center in Ponorogo Regency, the goal of this study is to ascertain the link between the mother's educational level and knowledge of warning signs of pregnancy hazards for expectant women. This article was created using enlightening cross-sectional observational research. There were 54 distinct pregnant women who participated in the examination, which employed an atypical basic examination approach. The p-value is 0.440 after taking into account the chi-square test examination's side effects. Since the p-value is more than (0.440 0.05) demonstrates that there is no significant link between training and information provided to pregnant women concerning danger signals of pregnancy. Meanwhile, the chi-square test analysis yielded a p-value of 0.026. Because the p-value (0.026 0.05) is lower than alpha, According to the findings of this study, there is a substantial correlation between the risk of pregnancy and pregnant women's knowledge of the warning indications of pregnancy. As an effort to prevent pregnancy complications, the Ronowijayan Health Center must also improve antenatal care and provide education at every prenatal check-up.Keywords: Education, Knowledge, Risk of PregnancyAbstrakSebagai langkah penting untuk mencegah risiko yang terkait dengan kehamilan, ibu hamil memerlukan akses ke perawatan berkualitas tinggi karena berisiko mengalami komplikasi. Salah satu institusi kesehatan unggulan di lingkungan Siman Ponorogo adalah Puskesmas Ronowijayan. Di wilayah operasional Puskesmas Ronowijayan ditemukan 1 kasus kematian ibu pasca kehamilan pada tahun 2017, 2 kasus kematian ibu pada tahun 2020, dan 57 kasus kematian obstetrik. Di wilayah kerja Puskesmas Ronowijayan Kabupaten Ponorogo, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pengetahuan tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil. Artikel ini dibuat dengan menggunakan penelitian observasional cross-sectional yang mencerahkan. Ada 54 wanita hamil yang berpartisipasi dalam pemeriksaan, yang menggunakan pendekatan pemeriksaan dasar atipikal. Nilai p sebesar 0,440 setelah memperhitungkan efek samping pemeriksaan uji chi-square. Karena p-value lebih dari (0,440 0,05) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pelatihan dan informasi yang diberikan kepada ibu hamil mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan. Sedangkan analisis uji chi-square menghasilkan nilai p sebesar 0,026. Karena p-value (0,026 0,05) lebih rendah dari alpha, Menurut temuan penelitian ini, ada korelasi yang substansial antara risiko kehamilan dan pengetahuan ibu hamil tentang indikasi peringatan kehamilan. Sebagai upaya pencegahan komplikasi kehamilan, Puskesmas Ronowijayan juga harus meningkatkan antenatal care dan memberikan edukasi pada setiap pemeriksaan kehamilan. Kata kunci: Pendidikan, Pengetahuan, Risiko Kehamilan