Titian: Jurnal Ilmu Humaniora
Vol. 7 No. 2 (2023): Desember 2023

Bahaso Kamuden dalam Komunikasi Lisan di Lingkungan Remaja Semurup Kabupaten Kerinci

Yelnim, Yelnim (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2023

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahaso kemuden yang dituturkan oleh masyarakat Siulak Kabupaten Kerinci. Analisis difokuskan pada bentuk, makna, serta fungsi bahaso kemuden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, teknik wawancara, catat, dan rekam. Data dianalisis menggunakan metode agih dengan menerapkan teknik ganti, lesap, dan sisip untuk mengetahui bentuk dan makna. Analisis kemudian dilanjutkan dengan mengunakan metode padan translasional, padan referensial, dan padan pragmatik untuk menentukan makna dan fungsi bahaso kemuden. Analisis dilakukan dengan menghubungkan pada teori Chaer (1994); Wardhaugh (1986); dan Searle (1969). Dari hasil analisis ditemukan ada dua bentuk bahaso kemuden, yakni berbentuk (1) kata, dan (2) frasa. Bentuk yang paling banyak ditemukan adalah bentuk kata. Hal demikian diasumsikan karena kata merupakan unit terkecil yang mudah mengalami perubahan makna. Makna bahaso kemuden yang ditemukan dalam penelitian ini adalah (1) cacat mental atau fisik, (2) sifat atau perilaku dan (3) bagian tubuh . Makna bahaso kemuden yang paling banyak ditemukan adalah makna yang merujuk pada sikap dan perilaku. Diasumsikan hal ini menunjukkan bahwa sikap dan perilaku merupakan hal yang sangat penting dan menjadi bagian yang diperhatikan oleh masyarakat Semurup. Bahaso kemuden ini memiliki tiga fungsi, yakni (1) representatif, (2) direktif, dan (3) ekspresif. Fungsi yang paling sering muncul adalah ekspresif karena dilarang, bahaso kemuden dianggap dapat menjadi media untuk mengekspresikan perasaan penutur. Abstract The research is aimed at analyzing bahaso kemuden used by the speakers of Semurup language in Kerinci. The analysis focuses on the form, meaning, and function of bahaso kemuden. The data are collected by using observational method with interview, record, and note-taking technique. The analysis is conducted by using distributional method with substitution, deletion, and insertion techniques in order to figure out the form of bahaso kemuden. The data are also analyzed by using translational , referential, and pragmatic identity method to describe the meaning, and the function of bahaso kemuden. The analysis is related to the concept proposed by Chaer (1994); and Wardhaugh (1986); and Searle (1969). The result shows that there are two forms of bahaso kemuden. They are (1) word and (2) phrase. The word form is the most dominant in bahaso kemuden since it is the smallest unit of meaning which tends to change or shift. The meanings of bahaso kemuden refer to (1) mental or physical illness, (2) bad attitude or bad attribute, and (3) body, The meanings of bahaso kemuden are generaly referred to attitude and attribute. It can be inferred that attitude and attribute are considered important in Semurup society. In terms of function, there are three functions of bahaso kemuden. They are (1) representative, (2) directive, and (3) expressive. Expressive is used as the highest frequency. This implies that through this function, the feeling of the speaker can be expressed profoundly.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

titian

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Titian merupakan jurnal ilmiah akademik dalam bidang kajian ilmu Humaniora (budaya) yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi. Penerbitan jurnal ini dimaksudkan untuk mempublikasikan berbagai artikel hasil penelitian, studi kepustakaan, studi lapangan, gagasan konseptual, kajian ...