The purpose of this research is to describe the use of language, discourse in texts, and sociocultural aspects in the reporting of a case involving the sexual abuse of a grandfather towards his granddaughter resulting in pregnancy. The method employed in this research is descriptive, which is a method that depicts the status of a phenomenon concerning the object under investigation. This study falls under qualitative research as the data examined consist of transcribed news. Data collection techniques in this research include observation and documentation. The analyzed news articles in this study are assessed using three dimensions: microstructural, mesostructural, and macrostructural. On a microstructural level, the news focuses on the sexual crime committed by a grandfather against his granddaughter, utilizing formal language that highlights the psychological and physical aspects of the victim. In the mesostructural dimension, the news adopts a narrative approach with the primary source being the police, yet it lacks in providing details from the perspectives of the victim or perpetrator. From a macrostructural perspective, the news reflects a serious social event of sexual abuse within the family context. The media is acknowledged as a conveyor of information and an educator for society, adhering to journalistic norms. Abstract Tujuan penelititan ini adalah mendeskripsikan penggunaan bahasa, wacana teks, dan aspek sosiokultural pada pemberitaan kasus pencabulan seorang kakek terhadap cucunya hingga hamil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahdeskriptif, yaitu merupakan metode yang menggambarkan status fenomena kepada suatu objek yang akan diteliti. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif sebab data yang diteliti berupa berita yang sudah ditranskrip. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Berita yang dianalisis dalam artikel ini menggunakan tiga dimensi: mikrostruktural, mesostruktural, dan makrostruktural. Secara mikrostruktural, berita fokus pada kejahatan seksual oleh seorang kakek terhadap cucunya, dengan bahasa formal yang menyoroti kejiwaan dan fisik korban. Dalam dimensi mesostruktural, berita menggunakan pendekatan naratif dengan sumber utama dari kepolisian, namun kurang dalam memberikan rincian dari perspektif korban atau pelaku. Dari segi makrostruktural, berita mencerminkan kejadian sosial serius pelecehan seksual dalam konteks keluarga. Media diakui sebagai penyampai informasi dan edukator masyarakat, dengan kepatuhan pada norma jurnalistik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024