Pada implementasi otonomi daerah, Pemerintah Daerah memiliki hak dan tanggung jawab untuk mengelola urusan pemerintahannya sendiri, meskipun terbatas dalam sumber pendanaan. Pemerintah daerah perlu melakukan inovasi untuk mencari sumber pembiayaan pembangunan yang dapat mendukung keberhasilan otonomi daerah yaitu obligasi daerah. Pada Penelitian ini memfokuskan analisis pada beberapa kasus kegagalan penerbitan obligasi daerah. Daerah yang menjadi fokus penelitian mencakup DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan, yang melibatkan pembelajaran, pemahaman, penelitian, telaah, dan identifikasi terhadap literatur-literatur seperti jurnal-jurnal atau karya-karya ilmiah yang relevan dengan permasalahan penelitian untuk menilai apa yang telah ada dan apa yang masih kurang dalam pemahaman masalah tersebut. Hasil pada penelitian ini adalah terdapatnya tantangan dan hambatan beberapa daerah yang diteliti dalam menerbitkan obligasi yaitu tantangan regulasi, dinamika politik didaerah, persepsi tentang Risiko Penerbitan Obligasi Daerah, biaya dan komitmen tinggi, kurangnya urgensi pembiayaan pembangunan, tantangan literasi dan inklusi keuangan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024