Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fraudulent financial reporting melalui fraud hexagon theory yang terdiri dari variabel financial stability, change in director, political connection, ineffective monitoring, change in auditor, dan CEO duality. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 34 perusahaan dengan 170 unit analisis yang diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan merupakan data sekunder. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial stability berpengaruh positif dan signifikan terhadap fraudulent financial reporting karena memberikan tekanan bagi manajemen untuk melaporkan total aset perusahaan yang tinggi. Ineffective monitoring berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap fraudulent financial reporting karena perusahaan memiliki tingkat pengendalian internal yang baik dalam pembagian tugas serta audit yang teratur sehingga tidak memberikan kesempatan bagi manajemen melakukan tindakan kecurangan. Change in auditor berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap fraudulent financial reporting karena hasil audit periode sebelumnya cukup baik dan sesuai dengan perkiraan biaya perusahaan untuk keperluan audit.
Copyrights © 2024