Masyarakat Jawa spesialnya kanak- kanak memakai bahasa Jawa wajib memahami unggah-ungguh, hendak namun kerap terjalin kesalahan dalam pemakaian leksikon. Perihal ini tidak bisa disalahkan seluruhnya karena itu bisa terjalin sebab minimnya pengetahuan penutur tentang konsep unggah- ungguh dalam berbahasa Jawa. Riset ini bertujuan buat mendeskripsikan serta menarangkan menimpa fenomena pemakaian macam bahasa Jawa kanak- kanak usia 7-12 tahun. Sumber informasi berbentuk pemakaian macam bahasa Jawa di Tulungagung. Proses pengambilan informasi dengan observasi serta wawancara mendalam. Dari hasil riset ditemui masih banyak kesalahan pemakaian macam bahasa di golongan kanak- kanak. Penyebabnya yakni anak tidak dibiasakannya berbahasa krama inggil oleh orang tua, kurangya kerja sama antara pihak sekolah, orang tua, serta warga. Pula belum terdapatnya model pembelajaran menimpa unggah- ungguh basa yang dirasa sesuai. Dengan demikian, masih banyak ditemui pemakaian unggah- ungguh basa yang galat di golongan kanak- kanak.Kata kunci: representasi, unggah-ungguh, anak
Copyrights © 2023