Potensi perawat mengalami konflik cukup besar, konflik sebaiknya dapat dikelola dengan efektif menggunakan gaya manajemen konflik yang baik. Konflik yang tidak tertangani akan berdampak negatif pada lingkungan kerja yang kurang nyaman sehingga kepuasan kerja menjadi terpengaruh. Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan gaya manajemen konflik dengan kepuasan kerja perawat. Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan 131 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square secara parsial dimensi gaya manajemen konflik didapat: Gaya kolaborasi (p-value = 0.001), gaya akomodasi (p-value = 0.007), gaya kompromi (p-value = 0.001), dan untuk gaya menghindar (p-value = 0.689), serta gaya kompetisi tidak terdapat hubungan yang signifikan (p-value = 0.257) dengan kepuasan kerja. Analisis secara total menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara gaya manajemen konflik dengan kepuasan kerja perawat dengan nilai p-value 0.001 (p<0.05). Untuk itu hendaknya seluruh perawat bersama-sama dapat menerapkan gaya manajemen konflik yang baik dalam menghadapi sebuah situasi dan pihak manajemen rumah sakit dapat memfasilitasi pelatihan/seminar terkait pengaplikasian gaya manajemen konflik agar tercapainya kepuasan dan produktivitas yang lebih baik.
Copyrights © 2024